Ramalan Kiamat yang Selalu Gagal

TEMPO Interaktif, Jakarta - Penyiar Family Radio Worldwide yang bermarkas di California, Harold Camping, membuat gempar. Camping mengatakan kiamat terjadi pada Sabtu, 21 Mei 2011. "Akan terjadi gempa besar di Lautan Pasifik, mayat-mayat terlempar keluar dari kuburan," ujar Camping. Namun utak-atik perhitungan peristiwa akhir dunia telah berlangsung berabad-abad lalu. Meski prediksi kiamat tak pernah terwujud, orang-orang tak pernah kapok membuat ramalan baru.

Inilah beberapa prediksi kiamat terkenal yang dilakukan manusia dari generasi ke generasi.

Sekitar tahun 30
Kalangan agamawan memprediksi kiamat terjadi tak lama setelah kematian Yesus. Ramalan ini berasal dari interpretasi terhadap isi Kitab Perjanjian Baru yang menyebutkan Yesus kembali ke dunia sebelum habis satu generasi. Karena angka harapan hidup ketika itu adalah sekitar 30 tahun maka orang beranggapan kedatangan Yesus dan kiamat terjadi pada era 30-an. Pada kenyataannya kiamat yang diramalkan tak pernah terjadi dan umat manusia masih hidup hingga sekarang.

1 Januari 1000
Kaum Kristen di Eropa Yesus kembali ke bumi seribu tahun sejak kelahirannya. Pada masa ini tentara kristen mengumumkan perang terhadap kaum pagan di Eropa Utara. Masyarakat juga menyumbangkan harta-benda kepada gereja sebelum kiamat terjadi. Setahun sebelum ramalan, masyarakat memang disibukkan dengan aktivitas pertobatan. Pada kenyataannya kiamat tak terjadi pada tahun ini sehingga memunculkan optimisme baru di masyarakat. Seabad kemudian tentara Kristen malah mampu bangkit menyerang kerajaan Islam di timur.

1346
Wabah Hitam menyerang daratan Eropa dan menewaskan sepertiga penduduk. Peristiwa ini dianggap sebagai tanda kedatangan kiamat. Masyarakat Eropa membunuh sebagian besar kucing karena dianggap sebagai makhluk peliharaan tukang sihir. Belakangan diketahui penurunan populasi kucing menyebabkan peningkatan populasi tikus penyebar Wabah Hitam. Alih-alih terjadi kiamat, pada beberapa abad berikutnya Eropa justru sampai pada masa Renaissance.

1736
Agamawan Ingrris sekaligus penggemar matematika, William Whitson, memprediksi banjir besar mirip zaman Nabi Nuh pada 13 Oktober 1736, menyebabkan kehancuran besar pada manusia. Banjir besar tidak terjadi di Inggris pada hari yang diramalkan.

1850
Pendiri gerakan Hari Adven Ketujuh, Ellen White, memprediksi akhir dunia jatuh pada tanggal 27 Juni 1850. Menurut dia, ramalan ini dia dapatkan dari bisikan malaikat yang mengatakan manusia sudah sampai di ujung waktu.

1919
Pengamat cuaca, Alber Porta, memprediksi kiamat terjadi pada 17 Desember 1919. Hari tersebut bertepatan dengan peristiwa kesejajaran enam planet di langit malam yang disebutnya menciptakan arus magnet yang mengganggu aktivitas matahari sehingga bintang tersebut meledak. Prediksi kiamat ini tak menjadi kenyataan.

1994
Penyiar radio berbasis di California, Harold Egbert Camping, meramalkan kiamat terjadi pada September 1994. Kiamat disebabkan oleh gempa besar yang menimbulkan kekacauan di seluruh penjuru bumi. Prediksi Camping tak terjadi. Meski salah memprediksi kiamat, pria ini lagi-lagi memprediksi kiamat akan terjadi pada 21 Mei 2011.

RELIGIOUSTOLERANCE | ANTON WILLIAM

Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2011/05/18/095335205/Ramalan-Kiamat-yang-Selalu-Gagal

Kiamat Tidak Datang Pada 21 Desember 2012

TEMPO.CO- SETIAP tahun menyimpan misterinya sendiri. Pasti banyak alasan yang membuat sebagian orang percaya pergantian tahun bukan hanya soal menyobek halaman kalender.

Para penghayat ramalan yakin sekali tahun 2012 merupakan tahun naga air. Menurut mereka itu artinya tahun cerah, di mana-mana akan terjadi perbaikan. Tahun naga air kabarnya menjernihkan dan mendinginkan yang keruh dan panas. Sifat panas tahun lalu akanberubah menjadi tenang. Tapi, lantaran berurusan dengan air, semua sifat air termasuk yang buruk, konon akan terjadi. Akan banyak peristiwa berkaitan dengan air, misalnya banjir.

Anda percaya? Terserah. Tak ada hukum di negeri kita yang melarang orang meyakini satu ramalan

Ramalan yang paling mendebarkan tentang 2012 tentulah datangnya kiamat pada 21 Desember nanti –ada juga yang percaya tanggal 23 atau 24 Desember. Ramalan ini bersumber pada kalender suku Maya. Suku bangsa yang pernah hidup di Selatan Meksiko, di sekitar Guatemala. Suku bangsa yang dikenal mahir dalam ilmu falak dan sistem perhitungan masa ini menyebutkan bahwa hari itu datang gelombang galaksi besar yang membuat macet semua aktivitas di muka bumi.

Kalender Maya dibuat berdasarkan Tujuh Zaman (Usia) Manusia. Zaman keempat berakhir pada bulan Agustus 1987. Kalender Maya akan berakhir pada Minggu, 23 Desember 2012. Suku Maya percaya hanya sedikit orang yang akan bertahan dari bencana yang terjadi kemudian. Dalam usia kelima, manusia akan menyadari tujuan spiritual. Dalam usia keenam, manusia akan menyadari Tuhan berada di dalam dirinya. Di usia ketujuh, manusia akan menjadi begitu spiritualis dan berkemampuan telepati.

Sebuah blog di internet, VANtheyologist, mengutip pendapat ahli, menyatakan akan muncul badai matahari. Badai akan muncul ketika terjadi ledakan besar (flare) di atmosfer matahari dan itu memunculkan daya sekuat 66 juta kali bom atom Hiroshima. Bersamaan dengan itu, terjadi juga “coronal mass ejection”, juga peristiwa ledakan yang diduga menyebabkan lontaran partikel berkecepatan 400 kilometer per detik.

Gangguan cuaca matahari itu mempengaruhi kondisi antariksa, termasuk mempengaruhi magnet planet bumi. Dampaknya akan terjadi pada sistem kelistrikan, transportasi yang mengandalkan global positioning system, dan juga komunikasi yang mengandalkan satelit dan gelombang frekuensi tinggi. Sistem kerja alat kesehatan, seperti alat pacu jantung, juga diprediksi akan bermasalah.

Dua prediksi mengerikan ini barangkali tidak berkaitan. Kalender bangsa Maya menghitung hari akhir dari tahun ke-13 Bak’tun (siklus 5.125 tahunan), yang jatuh 21 Desember 2012. Reaksi orang macam-macam. Ada sebuah pesta dansa yang sudah direncanakan digelar besar-besaran di Oslo pada malam 20-21 Desember nanti. Sudah 14 ribu pengguna Facebook menyatakan hadir di pesta “perpisahan” itu.

Bangsa Aztec yang pernah berdiam di Meksiko juga meyakini kiamat akan datang pada 2012. Kalender suci Aztec, yang disebut Eagle Bowl, mewakili pergerakan dewa surya Tonatiuh. Kalender itu sangat akurat dan telah digunakan dalam berbagai bentuk selama lebih dari 2.000 tahun. Sebuah ramalan dari Eagle Bowl menyatakan, “Setelah Sorga Tiga Belas Pilihan Menurun, dan Sembilan Neraka Malapetaka yang Meningkat, Pohon Kehidupan akan berbunga dengan buah yang tak pernah diciptakan sebelumnya, buah itulah Spirit Baru Kehidupan.”

Tiga belas Sorga dan Sembilan Neraka itu panjangnya masing-masing 52 tahun, sehingga totalnya 1.144 tahun. Setiap Sembilan Neraka itu datang, maka dampaknya lebih buruk dari yang terakhir. Hari terakhir Neraka datang diyakini jatuh pada 17 Agustus 1987. Ketika itu, Tezcatlipoca, dewa kematian, menanggalkan topeng batu giok untuk mengungkapkan dirinya sebagai Quetzelcoatl atau dewa perdamaian.

Dalam mitologi suku Aztec, usia manusia pertama berakhir dengan hewan melahap manusia. Usia kedua selesai oleh angin, yang ketiga oleh api, dan keempat oleh air. Kelima zaman sekarang itu disebut Nahui-Olin (Matahari Gempa), dan dimulai pada 3113 SM dan akan berakhir pada tanggal 24 Desember 2011.

Tanggal itu akan menjadi penghancuran terakhir dari keberadaan manusia di bumi. Tanggal itu bertepatan dengan yang ditentukan oleh McKenna Bersaudara dalam “The Invisible Landscape” sebagai akhir sejarah. Hal ini mereka tunjukkan atas dasar analisa komputer dari kalender kuno Cina yang disebut I Ching.

Sebelum terlanjur percaya pada ramalan Maya atau Aztec, dan Anda bersiap-siap sembunyi dalam goa atau berlayar di laut pada tanggal itu, Anda perlu menyimak kolom Joel Stein di Majalah Time edisi 9 Januari. Jurnalis yang menulis untuk Los Angeles Times dan kontributor Majalah Time ini agaknya penasaran dengan ramalan kiamat itu.

Stein kemudian menghubungi David Stuart, seorang sarjana keturunan bangsa Maya yang ketika berusia 18 tahun pada 1984 menerima bea siswa MacArthur –dan merupakan penerima termuda bea siswa itu sampai sekarang. Ternyata Stuart tak bisa dihubungi sebab dia sedang berada di Guatemala, tapi Stuart membalas email dari Joel Stein. Ternyata pendapat Stuart tentang kiamat itu sungguh meredakan kecemasan banyak orang. “Ramalan akhir dari kalender (Maya) diciptakan oleh orang yang sepenuhnya tidak mengerti tentang suku bangsa Maya kuno,” tulis Stuart.

Joel Stein juga menghubungi Robert Sitler, profesor bahasa dan literature modern dari Universitas Stetson. Sitler pernah mengembara di kawasan yang dihuni suku bangsa Maya, daerah di antara Meksiko dan Guatemala, selama 35 tahun. Sitler bertanya pada 200 orang Maya tentang apa yang terjadi pada 21 Desember 2012 –hari terakhir dari tahun ke-13 Bak’tun.

Menurut Sitler, tak seorang pun dari orang Maya yang ditemuinya tahu tentang kalender Maya. Artinya, kalender itu sudah tidak dipergunakan ratusan tahun. Barangkali karena mereka menonton film dan televisi Amerika dua tahun terakhir yang penuh tema kiamat, maka sebagian orang Maya ingat kembali pada kalender nenek-moyang mereka dulu.

Bahkan, Sitler yang diundang ceramah di beberapa tempat untuk meluruskan ramalan tentang kalender Maya itu. Walau begitu, dalam satu bagian ceramahnya, Sitler bercerita tentang ramalan Mesir kuno tentang akan datangnya Dewa Bolon Yokte, pembawa perang, pertentangan dan perselisihan.

Stein juga sempat datang ke Meksiko. Ia bicara dengan banyak orang keturunan Maya, bangsa yang dalam waktu lama terus menerus diperangi pemerintah Meksiko. Pada Stein, orang-orang berdarah Maya itu menjelaskan, yang dimaksud akhir ke-13 Bak’tun bukanlah akhir zaman, tapi awal dari sebuah era baru. Tahun yang lain akan datang, tahun yang membawa hal-hal baru.

Anda boleh percaya atau tidak, ini hanya SEKEDAR informasi. Hehehe

MAP